“Bismillahirrahmanirrahim”
Saya
ingin berbagi sedikit pengalaman sewaktu
mengikuti training ESQ pada materi awal yaitu Outer dan Inner journey. Outer journey
yaitu sebuah perjalanan ke luar angkasa meskipun tidak dengan pesawat Apollo
tapi kita bisa terbang dengan menggunakan
hati dan jiwa kita. Melihat semua Kekuasaan, Keagungan, Kebesaran,
Keperkasaan, dan Kerajaan Milik-Nya. di awali dengan pengetahuan awal
terciptanya alam semesta raya yang dikenal dengan kejadian “Big Bang” sebuah
ledakan maha dahsyat yang dikalkulasikan oleh Stephen hawking sekitar 15 milyar
tahun yang lalu. Big Bang yang mampu dijelaskan di abad ke-20 dengan penelitian
dan perhitungan yang rumit dan panjang. Dan ternyata sesungguhnya fenomena Big
Bang 1400 tahun yang lalu telah di jelaskan oleh seorang manusia Ummi, seorang utusan
Allah SWT yaitu Nabi Muhammad SAW, yang dahulu tidak ada
teleskop, Apollo, dan teknologi-teknologi canggih dan beliau menjelaskan bahwa
langit dan bumi itu dahulunya padu lalu kami pisahkan antara keduanya dan kami
jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Kalimat yang diucapkan
beliau bukanlah semata-mata kalimat yang dikarang olehnya melainkan kalimat
tersebut bersumber dari Allah 'Azza wa Jalla yaitu “Dan apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal
dari air; maka apakah kamu tidak beriman?” (QS Al-Anbiya 21:30). Dan
diperlihatkannya kami kekuasaan-Nya di angkasa raya.. yang dahulu kami kira bumi
itu besar tapi ternyata lebih kecil dibandingkan matahari, bumi yang kita
singgahi ternyata hanya seperti bola kelereng di antara tata surya kita,
kemudian kami terbang lebih jauh lagi ternyata matahari tidak hanya satu
terdapat banyak matahari-matahari lain di dalam galaksi Bima sakti, bumi sudah
tidak nampak lagi… terbang lagi lebih jauh disana terdapat lebih dari 2 milyar
bintang berputar mengelilingi pusat galaksi. Maka dimana bumi tempat tinggal
kami?? dimana bumi tempat yang dulu kami bangga banggakan ternyata tak lebih
besar dari setitik debu dihadapan-Nya. Terbang lagi lebih tinggi dan kau akan
melihat terdapat milyaran galaksi yang dimana setiap galaksi memiliki lebih
dari 2 Milyar bintang-bintang. Saat itu tak ada kata yang sanggup terucap
kecuali Mengagungkan Nama-Nya, Bertakbir, Bertasbih, dan Memohon ampun
kepada-Nya.. Bumi yang selama ini kita bangga banggakan, dihadapan-Nya tak
berarti apa-apa hanya seperti debu. Jika Bumi saja begitu kecil di hadapan-Nya
bagaimana dengan saya, anda, dan kita semua sebagai manusia ciptaan-Nya???.
Tidak
hanya disitu kebesaran-Nya, kita melihat bahwa seluruhnya berthawaf berlawanan
arah jarum jam laksana thawafnya orang-orang di baitullah. Allahu Akbar… bulan
mengelilingi bumi, Bumi mengelilingi matahari, matahari mengelilingi inti
galaksi, galaksi berputar mengelilingi inti alam semesta raya. Itu semuanya
terus berthawaf semenjak bermilyar-milyar tahun yang lalu. Dan tak pernah
berhenti sedetikpun. jika salah satunya
berhenti, maka yang akan terjadi adalah kerusakan seluruh sistem Alam semesta
raya. Lalu, siapakah yang hanya mampu untuk menjaga sistem alam semesta raya
ini? hanya Dia Allah ‘Azza wa Jalla Raja pemilik Alam semesta raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar