Masih dalam suasana memperingati Maulid nabi Muhammad SAW,
aku akan sharing artikel yang diambil dari buku karya bapak Ary Ginanjar
Agustian yang berjudul “Sapa”
Bismillahirrahmanirrahiim..
Allahuma Shali ‘ala Muhammad..
Banyak teori-teori
tentang kepemimpinan yang bertebaran di seluruh dunia. Bertebaran pula
tokoh-tokoh yang dianggap sebagai sosok pemimpin dunia, dari setiap decade
kehidupan. Namun, hingga ini tak satupun diantara teori dan tokoh itu yang
mampu mempertahankan pengaruhnya hingga bebelas abad, layaknya Muhammad SAW,
seorang ummi yang lahir di tahun 569
M. tahun dimana bangsa-bangsa lain, terutama bangsa-bangsa eropa tengah berada
dalam masa kegelapan.
Tak seorangpun menolak mengakui bahwa kepemimpinan Rasulullah
adalah model kepemimpinan terbaik hingga kini. Tak ada seorang pemimpin pun
yang begitu dicintai oleh pengikutnya seperti Rasulullah, hingga empat belas
abad berlalu. Lalu apa sebenarnya rahasia dibalik cemerlangnya kepemimpinan
Rasulullah? Mari tengok perjalan Rasulullah selama tiga belas tahun mengkader
sahabat-sahabat yang disebut asabiqunal
awalun.
Tak sekalipun Rasulullah memberikan iming-iming material
kepada para sahabat yang mayoritas adalah kaum budak dan papa. Rasulullah tidak
menjanjikan kebebasan kepada mereka, apalagi limpahan kekayaan, bila mereka
menyambut dakwah Rasulullah. Yang Rasulullah tawarkan kepada mereka hanyalah
kalimat Syahadat, yaitu menuhankan Allah dan mengakui bahwa Muhammad SAW adalah
seorang pembawa risalah.
Hal ini tentu sangat berbeda jauh dengan tokoh-tokoh yang dinobatkan sebagai
pemimpin dunia. Mereka menawarkan kebebasan fisik, harta benda, pengakuan,
jabatan, bila seseorang mau menjadi pengikut mereka atau minimal mau menerima
pemikiran mereka. Para pengikut tidak diajarkan untuk mendefinisikan kembali
keinginan-keinginan mereka sebagai seorang insan, untuk mencapai kebahagiaan
sejati dari sebuah kepemimpinan. Para pemimpin hanya berharap manusia lain mau
mengikuti jejak dan pemikiran mereka, yang sejatinya hanya berujung pada
kebahagiaan si pemimpin.
Hal ini berbeda dengan kepemimipinan yang dilakukan oleh
Rasulullah. Rasul mengajarkan pada manusia di Mekkah saat itu, akan arti
kebebasan yang sebenarnya. Kebebasan yang membuat seseorang lepas dari
perbudakan dunia berupa harta, jabatan, dan wanita. Mereka berkenalan dengan
Tuhan mereka (God Consciousness) dan
menyadari bahwa Allah lah pemilik semesta alam. Termasuk tuan mereka, harta dan
seluruh ukuran kebahagiaan saat itu. Mereka segenap kesadaran mengikuti rasulullah,
karena mereka percaya sosok Muhammad SAW lah yang akan membuat martabat mereka
sebagai manusia akan lebih baik. Karena Muhammad SAW sendiri telah
mengejawantahkan apa yang diajarkannya, dalam kesehariannya. Ia adalah bentuk
integral dari Alquran dan seluruh inti kebaikan yang disepakati secara
universal.
Inilah kunci ketaatan para sahabat untuk berjalan dibarisan
Rasul. Sesulit dan seberat apapun kondisi mereka ketika itu, mereka tetap
berjalan dibelakang Rasulullah. Semua itu, karena mereka telah merdeka dari
segala belenggu kehidupan yang selama ini mengungkung mereka. Hingga mereka
mampu menemukan jatidiri mereka sebenarnya. Mereka menemukan kebebasan, dan
kemapaman jiwa saat mengikuti jejak Rasulullah.
Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah, manakala beliau
menggenggam tugas mulia dari Allah. Beliau tak hanya menjadi pimpinan secara
fisik, tetapi lebih jauh menyelam hingga ke dasar jiwa prang-orang yang
berbaris dibelakangnya. Rasulullah telah lebih dulu menuntaskan dahaga
spiritual pengikutnya, sebelum merubahnya menjadi gerak cepat selama sepuluh
tahun di Madinah. Gerakan yang begitu ekspansif, berdaya dorong kuat. Mendobrak
peradaban using yang telah merajai jazirah Arab, berganti peradaban cemerlang,
yang merubah wajah dunia hingga hari akhir.
Inilah model kepemimpinan yang telah berhasil mencetak
generasi yang terbaik, yang hingga kini belum ditemui penggantinya. Model
kepemimpinan yang bukan hanya berisi teori kosong. Sang pemimpin pun bukan orang yang disanjung saat
berkuasa, tetapi senantiasa dikenang dan dicontoh hingga berbelas abad
dibelakangnya. Pemimpin abadi yang selalu hidup di hati pengikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar